8 Jul 2013

TAHSIN TILAWATIL QUR-AN; Metode Membaca Al-Quran

Ali Wafa, Lc

الحمد لله الذي أنزل القرآن الكريم، خير كتاب على أفضل رسول، وهو محمد صلى الله عليه وسلم بلسان عربي مبين؛ هدايةً ورحمةً للعالمين، وجعله الله تعالى مُتعَبدًا بتلاوته آناء الليل وأطراف النهار

DEFINISI TAHSIN QUR-AN
Secara bahasa Tahsin berasal dari bahasa arab, yang berarti membaguskan atau membuat menjadi bagus. Menurut Istilah Tahsin Tilawatil Qur-an adalah membaguskan bacaan alqur-an dengan menyempurnakan hak-hak huruf sesuai dengan makhorijul huruf dan kaidah-kaidah Ilmu Tajwid.


POKOK-POKOK BAHASAN ILMU TAJWID :
Makhorijul Huruf
Sifaatul Huruf
Ahkamun Nuni As-Saakinah
Ahkamul Miimi As-Saakinah
Ahkamul madd wal qashr
Ahkamul Waqfi wal Ibrida`
Untuk memahami lebih jelas pokok-pokok bahasan Ilmu tajwid tersebut silahkan merujuk pada buku – buku tajwid yang ada. Akan tetapi cara atau metode yang paling bagus dalam belajar ilmu tajwid dan tahsin tilawah adalah metode TALAQQI yaitu dengan berhadapan langsung dengan sang guru.

MANFAAT BELAJAR TAHSIN

Pertama : Tahsinul Qur’an atau memperbaiki bacaan al-Qur’an dapat dijadikan sebagai indikasi dari keimanan seorang muslim kepada kitab sucinya. Tentang hal ini Allah swt berfirman dalam Qs surat al-Baqoroh: 121:
 الذين ءاتيناهم الكتاب يتلونه حق تلاوته أولئك يومنون به ومن يكفر به فألئك هم الخاسرون
Artinya: “Orang-orang yang diberikan al-Kitab (Taurat dan Injil) membacanya dengan benar. Mereka itulah orang-orang yang mengimaninya, dan barang siapa yang ingkar kepada Al-kitab, maka merekalah orang-orang yang merugi.”

Oleh karena itu WAJIB hukumnya bagi setiap muslim dan muslimah untuk memperhatikan bacaan al-Qur’annya. Ini disebabkan karena tilawah yang baik akan mempengaruhi kualitas ibadah kita di sisi Allah swt. Sebagai contoh misalnya, dalam shalat jama’ah bagi kaum laki-laki muslim, bacaan al-Fatihah yang tidak baik dan berantakan dapat menyebabkan shalat jama’ah menjadi tidak sempurna.
Kedua : Manfaat lain yang bisa kita dapatkan dari Tahsinul Qur’an adalah dimasukkannya kita ke dalam golongan yang terhindar dari dosa. Dalam sebuah haditsnya Rasulullah menganjurkan  kita untuk mampu membacanya dengan tartil dan bagus. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim Rasulullah Bersabada :
يقا ل لصاحب القران يوم القيامة : إقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل فى الدنيا فإن منزلتك فى
الجنة عند آخر آية تقرأها

Artinya: “Akan dikatakan kepada Ahli Qur’an pada hari kiamat: “Bacalah, naiklah (ke atas surga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana kami dulu pernah membacanya di dunia. Karena sesungguhnya kedudukanmu di surga terdapat pada akhir ayat yang kamu baca.”
Ketiga : Tahsinul Qur’an dapat merangsang hati untuk melakukan tadabbur (perenungan) ayat yang sedang dibaca. Hanya dengan tilawah yang baik dan suara yang baguslah, lantunan suara ayat-ayat al-Qur’an menjadi indah, meresap dan menggerakkan pikiran si pembacan. Sebaliknya, bacaan yang masih belum baik dan berantakan justru akan membuat keindahan mukjizat al-Qur’an menjadi hilang. Akibatnya, tilawah al-Qur’anpun menjadi mengendur. Inilah dampak negatif tilawah yang serampangan dan tanpa bimbingan seorangguru.
KESALAHAN – KESALAHAN UMUM DALAM MEMBACA AL-QUR’AN
Para Ulama` telah sepakat bahwa mwmbaca al-quran tanpa tajwid sebagai suatu Lahn ( kesalahan). Imam Jlaluddin as-Suyuthi menjel;askan bahwa ada 2 lahn yang mungkin terjadi pada orang yang membaca al-quran tanpa tajwid, yaitu :
1. Lahn Jaly, Yaitu kesalahan yang nyata pada suatu lafadz. Lahn Jaly ada yang dapat mengubah makna dan ada yang tidak menguah makna. Lahan Jaly Yang mengubah makna ialah :
Bergantinya suatu huruf dengna Huruf lain
Bergantinya suatu harokat dengan harokat lain
Bertambah atau berkurangya huruf ketika membaca alquran
2. Lahn Khafy, yaitu kesalahan yang tersembunyi pada Lafadz. Kesalahan ini hanya di ketahui oleh para Ulama` Qurra` atau yang mendalami Ilmu Qiroat.
BEBERAPA KESALAHAN LAIN KETIKA MEMBACA AL-QUR-AN
1. Pengucapan Huruf yang tidak sesuai dengan makhrojnya
2. Tidak konsisiten ketika membaca tanda-tanda panjang.
3. Tidak seimbang dalam membaca dengung ( ghunnah )
4. Memantulkan huruf sukun selain qolqolah


 BEBERAPA CARA MEMBACA AL-QURAN
a. At-Tartil, Yaitu membaca dengan tenang dan pelan, mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan hak-hak huruf tersebut,sesuai dengan hukum tajwid serta memperhatikan makna.
b.  Al-Hadr,  yaitu membaca dengan cepat tetapi masih menjaga hukum-hukumnya.
c. At-Tadwir,  yaitu tingkat pertengahan antara tartil dan hadr.
d. At-Tahqiq, yaitu membaca seperti halnya tartil tetapi lebih tenang dan perlahan.

2 komentar:

  1. Terima kasih atas informasinya. Semoga Allah merahmati. Jazaakumullah khairan katsiran.

    BalasHapus

Mari kita membaca dengan hati plus mata